Kementan Kerjasama Dengan TNI Latih Calon Penatar Untuk Daerah Perbatasan
By Admin
nusakini.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan kerjasama dengan Akademi Tentara Nasional Indonesia (Akademi TNI) untuk meningkatkan pengetahuan Taruna Akademi TNI tentang ketahanan pangan. Untuk itu, BPPSDMP dan Akademi TNI akan menyiapkan tenaga-tenaga pelatih/penatar Taruna dari dosen/penatar di lingkungan akademi TNI dan dosen dari STPP (Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian) Kementerian Pertanian untuk memberikan pembekalan kepada Tarunan TNI dan mahasiswa STPP. BPPSDMP dan Akademi TNI, selama tiga hari, tanggal 13 -15 Februari 2017 melaksanakan Training of Trainer (TOT) kepada 35 peserta calon pelatih/penatar (Trainer) di Hotel Amaris Bogor. Calon pelatih tersebut berasal dari akademi TNI, dosen STPP Malang, STPP Magelang dan Bogor serta pemangku kepentingan (stakeholder) terkait.
Komandan Jenderal Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, menjelaskan bahwa kerjasama pelatihan bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga pelatih/penatar baik dari lingkungan akademi TNI maupun dari STPP Kementerian Pertanian agar mampu memahami tentang pembangunan ketahanan pangan terutama pengembangan komoditas pangan. “Setelah selesai mengikuti TOT, mereka siap memberikan pembekalan kepada para taruna yang akan mengikuti Latihan Integrasi Taruna Werda (Latsitarda). Latsitarda akan diikuti oleh mahasiswa lainnya seperti IPDN, STPP dan perguruan tinggi lainnya”, tegasnya. Jadi, sebelum mereka berangkat latihan, kami akan memberikan pembekalan kepada mereka tentang ketahanan pagan. Ini adalah merupakan sarana komunikasi taruna dengan masyarakat di lokasi latihan, jelas Letjen TNI Bayu Purwiyono.
Menurutnya, Ilmu mengenai ketahanan pangan belum didapatkan oleh taruna. Di akademi TNI juga tidak diajarkan. Oleh sebab itu, kerjasama dengan Kementan, sangat membantu para taruna yang akan mengikuti Latsitarda. Mereka sudah siap, jika latihan ini dilaksanakan di wilayah perbatasan, daerah tertinggal ataupun terluar, ungkap Letjen TNI Bayu Purwiyono. Kemudian ia menjelaskan, kerjasama pelatihan BPPSDMP dan akademi TNI juga merupakan implementasi dari kerjasama (MoU) antara Panglima TNI dengan Menteri Pertanian dalam rangka mensukseskanprogram swasembada pangan nasional.
Kemudian, plh Kepala Badan PPSDMP Dr. Ir. Momon Rusmono, MS menjelaskan salah satu target Bapak Menteri Pertanian adalah menjadikan daerah perbatasan menjadi lumbung pangan sebagai contoh di Kalimantan barat, Kalimantan Utara, Nusa Tenggra Timur, Papua dan Kepulauan Riau. Dengan menajdi lumbung pangan daerah-daerah terluar bisa melakukan ekspor ke Negara tetangga yang berdekatan. Dengan adanya Akademi TNI terlibat dalam pangan khusus di daerah perbatasan ini menjadi sangat positif karena mereka dapat menggerakan petani di daerah perbatasan sehingga produksinya meningkat
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Drs.Gunawan Yulianto mengharapkan pelatihan melalui TOT ini dapat memberikan pemahaman yang sama terhadap materi pembekalan ketahanan pangan kepada peserta TOT. Disamping itu, bersama akademi TNI akan menyusun bahan ajar/materi pembekalan ketahanan pangan di wilayah perbatasan, tertinggal, terluar dan kawasan pertanian. “Kita akan sinkronkan disain program TNI di bidang ketahanan pangan dengan progam pembangunan lumbung pangan di daerah perbatasan, tertinggal dan pulau terluar yang telah dicanangkan oleh Bapak Menteri Pertanian. (bayu)